Nommensen Journal of Constitutional and Administrative Law https://ejournal.uhn.ac.id/index.php/administrative_law en-US janpatar.simamora@uhn.ac.id (Janpatar Simamora) widia.sianturi06@gmail.com (Widia Sianturi) Thu, 30 Nov 2023 00:00:00 +0000 OJS 3.2.0.2 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Tinjauan Yuridis Kebebasan Berorganisasi Berdasarkan Undang- Undang Nomor 17 Tahun 2013 https://ejournal.uhn.ac.id/index.php/administrative_law/article/view/2417 <p>Artikel ini membahas tentang kebebasan berorganisasi yang ditinjau dari Undang-Undang</p> <p>Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakat atau Ormas yang berfokus pada</p> <p>implementasi dan peran Ormas itu sendiri, salah satu contohnya Ormas Pemuda Pancasila.</p> <p>Jenis Penelitian ini adalah penelitian yuridis normatif, yaitu penelitian hukum yang dilakukan</p> <p>dengan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder dengan pendekatan yuridis normatif</p> <p>yaitu digunakan untuk mengkaji/menganalisis data yang berupa bahan bahan hukum. Hasil</p> <p>penelitain menunjukkan bahwa implementasikan pasal 53 hingga pasal 56 Undang-Undang</p> <p>No. 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan, maka rancangan peraturan</p> <p>pemerintah tentang pengawasan Ormas perlu mengatur berbagai hal. Dan peran organisasi</p> <p>masyarakat yang tak kalah penting adalah ikut berperan dalam gerakan kemasyarakatan</p> <p>dalam Penyampaian aspirasi yang dimana organisasi masyarakat dapat membantu rakyat</p> <p>dalam penyampaian aspirasi agar tersampaikan kepada pemerintah dan wakil rakyat. Dan</p> <p>dapat menjadi salah satu pondasi nilai luhur Pancasila yang dimana ormas adalah salah yang</p> <p>membantu mempertahankan negara.</p> Porman Dame Perjuangan Manalu, Haposan Siallagan Copyright (c) 2024 Nommensen Journal of Constitutional and Administrative Law https://ejournal.uhn.ac.id/index.php/administrative_law/article/view/2417 Thu, 30 Nov 2023 00:00:00 +0000 Implementasi Penyaluran Bantuan Sosial 2013 Program Keluarga Harapan Ditinjau Dari Peraturan Menteri Sosial Nomor 1 Tahun 2018 (Studi Lapangan di Desa Sipahutar, Kecamatan Sipoholon Kabupaten Tapanuli Utara) https://ejournal.uhn.ac.id/index.php/administrative_law/article/view/2418 <p>Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan salah satu program Perlindungan Sosial di</p> <p>Indonesia dalam bentuk Bantuan Sosial, tujuan Bantuan Sosial Program Keluarga Harapan ini</p> <p>mengurangi tingkat kemiskinan di Indonesia. Pada Tahun 2014 Bantuan Sosial Program</p> <p>Keluarga Harapan sudah diterapkan di Desa Sipahutar, Kecamatan Sipoholon, Kabupaten</p> <p>Tapanuli Utara hingga bantuan ini berlanjut sampai sekarang, tentunya pelaksanan penyaluran Bantuan Sosial Program Keluarga Harapan di Desa Sipahutar menimbulkan</p> <p>pertanyaan yaitu, Bagaimana Peran Pemerintah Desa terhadap penyaluran Bantuan Sosial</p> <p>PKH di Desa Sipahutar, Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara? Bagaimana Proses</p> <p>Pendistribusian Penyaluran Bantuan Sosial Program Keluarga Harapan terhadap masyarakat</p> <p>yang menerima di Desa Sipahutar, Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara? dan</p> <p>Bagaimana Dampak Penyaluran Bantuan Sosial Program Keluarga Harapan terhadap</p> <p>masyarakat yang menerima. Dalam melakukan penelitian, Jenis penelitian yang digunakan</p> <p>dalam skripsi ini adalah jenis penelitian yuridis empiris, dengan bentuk deskriptif analitik</p> <p>yaitu dengan menguraikan, menjelaskan, dan menggambarkan sesuai dengan permasalahan</p> <p>dari hasil penelitian dan dilakukan dengan mengadakan penelitian lapangan serta penelitian</p> <p>kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya peran Pemerintah Desa dalam</p> <p>penyaluran Bantuan Sosial Program Keluarga Harapan di Desa Sipahutar salah satunya yaitu,</p> <p>melakukan pemuktahiran data keluarga Penerima Manfaat Bantuan Sosial PKH, berikutnya</p> <p>adanya proses Pendistribusian yang dilakukan dalam penyaluran Bantuan Sosial Program</p> <p>Keluarga Harapan di Desa Sipahutar yaitu dengan berbagai tahapan sesuai dengan arahan</p> <p>dari Kementerian Sosial dan adanya dampak yang dirasakan masyarakat penerima Bantuan</p> <p>Sosial Program Keluarga Harapan di Desa Sipahutar setelah menerima bantuan tersebut yaitu</p> <p>adanya dampak positif dan dampak negatif.</p> Immanuel Hutabarat, Janpatar Simamora Copyright (c) 2023 Nommensen Journal of Constitutional and Administrative Law https://ejournal.uhn.ac.id/index.php/administrative_law/article/view/2418 Thu, 30 Nov 2023 00:00:00 +0000 Kajian Yuridis Badan Pengawas Pemilihan Umum Sebagai Penyelenggara Pemilihan Umum dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia https://ejournal.uhn.ac.id/index.php/administrative_law/article/view/2419 <p>Keberadaan lembaga pengawas pemilu semakin dirasa penting dalam pelaksanaan pemilu di <br>Indonesia. Lembaga pengawas pemilu dalam hal ini Bawaslu mempunyai peranan untuk <br>mengawasi jalannya pemilu serta melakukan penindakan terhadap pelanggaran-pelanggaran <br>yang terjadi agar pemilihan umum dapat terselenggara secara jujur, adil dan berkualitas. <br>Undang-undang terbaru yang mengatur mengenai kedudukan, tugas, serta kewenangan <br>Bawaslu adalah Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum. <br>Berdasarkan hal tersebut, maka muncul pertanyaan: bagaimana kedudukan Badan Pengawas <br>Pemilihan Umum (Bawaslu) sebagai penyelenggara Pemilu dalam sistem ketatagaraan <br>Indonesia? Dan hambatan-hambatan apa saja yang dialami Badan Pengawas Pemilu dalam <br>prakteknya sesuai dengan Undang-Undang Pemilu? Penelitian ini merupakan penelitian normatif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data berupa bahan hukum primer, <br>sekunder dan tersier. Metode pengumpulan data menggunakan studi pustaka. Metode <br>pendekatan yang digunakan adalah pendekatan hukum normatif yang menggunakan sumber <br>data sekunder untuk menganalisa peraturan perundang-undangan. Hasil dari penelitian ini <br>menyatakan bahwa: Pengaturan Bawaslu dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 <br>tentang Pemilihan Umum lebih luas dan lebih rinci . Kedudukan Bawaslu diperkuat hingga <br>tingkat Kabupaten/Kota dan berubah menjadi tetap. Tugas Bawaslu bertambah tidak hanya <br>sekedar untuk mengawasi jalannya pemilihan umum namun juga bisa langsung melakukan <br>penindakan terhadap pelanggaran pemilu. Kewenangan Bawaslu juga bertambah yakni bisa <br>memutus pelanggaran administrasi pemilu, berwenang untuk mendiskualifikasi peserta <br>pemilu yang terbukti melakukan politik uang. Bawaslu juga berwenang untuk memediasi <br>bahkan mengajudikasi atau menyelenggarakan pengadilan secara mandiri terhadap sengketa <br>pemilu.</p> Nicosare Pardede, Kasman Siburian Copyright (c) 2023 Nommensen Journal of Constitutional and Administrative Law https://ejournal.uhn.ac.id/index.php/administrative_law/article/view/2419 Thu, 30 Nov 2023 00:00:00 +0000 Politik Hukum Pembubaran Organisasi Kemasyarakatan dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 https://ejournal.uhn.ac.id/index.php/administrative_law/article/view/2420 <p>Negara Indonesia sebagai negara yang menjunjung tinggi demokrasi sudah seharusnya menempatkan kedaulatan di tangan rakyat. Kebebasan dalam berserikat, berkumpul dan <br>mengeluarkan pikiran, diatur dalam Pasal 28 UUD 1945 salah satu bentuk kebebasan ini <br>dengan lahirnya organisasi masyarakat. Permasalahannya adalah belakangan ini munculnya <br>gerakan-gerakan beberapa organisasi kemasyarakatan yang bertindak dengan kekerasan dan <br>anarkis. Atas hal tersebut Negara berupaya melakukan pembubaran terhadap organisasi <br>kemasyarakatan sebagaimana yang telah diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah <br>Pengganti Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas <br>Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan. Hal inilah yang <br>akan di ulas pada penelitian ini dengan menggunakan metode penelitian Normatif atau <br>Library Research, penelitian jenis kepustakaan yaitu penelitian yang menggunakan data <br>sekunder dan sumber datanya dapat diperoleh melalui penelusuran dokumen dengan <br>penyajian secara kualitatif. Bahwa undang-undang No. 2 Tahun 2017 Tentang Organisasi <br>Kemasyarakatan berfungsi sebagai penjaga marwah nilai-nilai HAM yaitu kebebasan <br>berserikat, artinya perpu ini hanya berimplikasi pada organisasi masyarakat yang tidak <br>sesuai dengan Undang-Undang 1945.</p> Immanauel Tarihoran Nuel, Budiman Sinaga Copyright (c) 2023 Nommensen Journal of Constitutional and Administrative Law https://ejournal.uhn.ac.id/index.php/administrative_law/article/view/2420 Thu, 30 Nov 2023 00:00:00 +0000 Keterbatasan Wewenang Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Studi Komisi Nasional Hak Asasi Manusia dalam Menyelesaikan Kasus Pelanggaran Hak Asasi di Indonesia) https://ejournal.uhn.ac.id/index.php/administrative_law/article/view/2421 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Bagaimana kewenangan Komisi Nasional Hak <br>Asasi Manusia menurut Undang-Undang No 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia dan <br>Bagaimana Keterbatasan kewenangan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Komisi Nasional <br>Hak Asasi Manusia diberi 4 kewenangan yaitu penyelidikan, penyuluhan, mediasi, dan <br>pengkajian. Dalam hal kewenangan penyelidikan, Komisi Nasional diberi kewenangan penuh <br>oleh Undang-Undang, akan tetapi hal tersebut masih kurang jika Komnas HAM tidak <br>diiberikan penyelidikan sekaligus. Karena, sesudah melakukan penyelidikan pelanggaran <br>HAM biasanya kasus-kasus tersebut akan hilang tanpa kabar dan kejelasan. Sementara dari <br>kewenangan dalam mediasi dan penyuluhan sudah tepat, sebagai bentuk pencegahan supaya <br>tidak terjadi lagi pelanggaran HAM. Dalam melakukan tugasnya Komnas HAM tidak boleh <br>terintervensi oleh siapapun, mengingat kedudukannya sebagai Lembaga mandiri yang <br>bersifat Independen.</p> Lucky Novita Zendrato, Hisar Siregar Copyright (c) 2023 Nommensen Journal of Constitutional and Administrative Law https://ejournal.uhn.ac.id/index.php/administrative_law/article/view/2421 Thu, 30 Nov 2023 00:00:00 +0000 Kewenangan Badan Permusyawaratan Desa dalam Membentuk Peraturan Desa Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 (Studi di Desa Sinar Baru Daro-Daro Kecamatan Lahusa Kabupaten Nias Selatan) https://ejournal.uhn.ac.id/index.php/administrative_law/article/view/2422 <p>Badan Permusyawaratan Desa memiliki fungsi utama yakni merumuskan dan menetapkan <br>Peraturan Desa bersama-sama dengan pemerintah desa (legislasi) serta menampung dan <br>menyalurkan aspirasi dari masyarakat kepada pemerintah desa (refresentasi). Proses <br>pembuatan peraturan desa, mencakup tiga bagian yaitu bagian perencanaan, penyusunan <br>peraturan desa oleh kepala desa dan penyusunan peraturan desa oleh BPD, pembahasan,<br>penetapan, pengundangan dan penyebarluasan. Faktor Pengaruh BPD dalam menjalankan<br>kewenangannya dalam pembuatan Peraturan Desa No 3 Tahun 2020 tentang APBDesa Desa <br>Sinar Baru Daro-Daro yaitu rekruitmen anggota BPD yang dipilih langsung dari tokoh<br>masyarakat yang berpengaruh. Sedangkan yang menjadi faktor penghambat pembuatan <br>Peraturan Desa yaitu kurangnya koordinasi antara Pemerintah desa dan BPD Desa Sinar Baru Daro-Daro serta lambatnya evaluasi dari Pemerintah Kabupaten Nias Selatan yang <br>menyebabkan Peraturan Desa No 3 Tahun 2020 Tentang APBDesa lama dalam tahap <br>pengesahan, pengundangan dan penyebarluasan. Badan Permusyawaratan Desa (BPD) <br>dengan Pemerintah Desa mempunyai kedudukan yang setara, tarik menarik kepentingan <br>dalam implementasi kewenangan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) yang terjadi di Desa <br>Sinar Baru Daro-Daro.</p> Ivan Setiawan Amazihono, Haposan Siallagan Copyright (c) 2023 Nommensen Journal of Constitutional and Administrative Law https://ejournal.uhn.ac.id/index.php/administrative_law/article/view/2422 Thu, 30 Nov 2023 00:00:00 +0000 Tinjauan Yuridis Pelaksanaan Tugas Kepala Desa di Era Otonomi Daerah (Studi di Desa Pakpahan, Kecamatan Pangaribuan Kabupaten Tapanuli Utara) https://ejournal.uhn.ac.id/index.php/administrative_law/article/view/2423 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan tugas Kepala Desa <br>Pakpahan di era otonomi daerah. Dan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-<br>faktor yang menghambat pelaksanaan tugas Kepala Desa Pakpahan di era otonomi daerah. <br>Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis empiris, dengan teknik pengumpulan data <br>yaitu penelitian lapangan dan kepustakaan. Data dilengkapi dengan Bahan hukum primer <br>yaitu dari bahan hukum yang mempunyai kekuatan mengikat berupa peraturan perundang-<br>undangan, dan Bahan hukum sekunder dari data yang diperoleh melalui studi kepustakaan sebagai data pendukung/pelengkap, karya tulis, dengan metode Statute approach dan <br>Conseptual approach. Penelitian ini dilakukan di Kantor Kepala Desa Pakpahan. Adapun hasil <br>penelitian menunjukkan: Pertama, pelaksanaan tugas Kepala Desa Pakpahan sudah sesuai <br>dengan Pasal 26 ayat (1) Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 Tentang Desa, tugas yang <br>dilaksanakan Kepala Desa Pakpahan yaitu penyelenggaraan pemerintahan desa seperti <br>mengadakan musyawarah desa, pelaksanaan pembangunan desa seperti pembangunan <br>infrastruktur dan fasilitas pelayanan desa, pembinaan kemasyarakatan desa seperti <br>mengadakan sosialisasi, pelatihan dan merikan bantuan keuangan kepada lembaga <br>kemasyarakatan desa, dan pemberdayaan masyarakat desa seperti memberdayakan <br>masyarakat dalam pembuatan profile desa kegiatan-kegiatan desa yang lain. Kedua, faktor-<br>faktor yang menghambat pelaksanaan tugas Kepala Desa Pakpahan adalah pertama, <br>rendahnya partisipasi masyarakat desa Pakpahan dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan <br>oleh Pemerintah Desa Pakpahan. Kedua, kurangnya kualitas sumber daya manusia dalam hal <br>aparatur desa. Dan ketiga, masih terbatasnya sarana dan prasarana Desa Pakpahan terutama <br>dibidang pertanian.</p> Josua Pakpahan, Kasman Siburian Copyright (c) 2023 Nommensen Journal of Constitutional and Administrative Law https://ejournal.uhn.ac.id/index.php/administrative_law/article/view/2423 Thu, 30 Nov 2023 00:00:00 +0000 Analisis Yuridis Penerapan Presidential Threshold Sebagai Bentuk Pembatasan Partai Politik di Indonesia https://ejournal.uhn.ac.id/index.php/administrative_law/article/view/2424 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengenai ketentuan Presidential Threshold yang <br>dijadikan syarat tambahan bagi partai politik untuk dapat mengusung pasangan calon <br>Presiden dan Wakil Presiden dalam sebuah Pemilihan Umum. Partai Politik dalam UUD <br>Negara RI 1945 diberikan hak untuk dapat secara mandiri atau bergabung dengan Partai <br>Politik lain (Koalisi Partai Politik) untuk dapat mengusung pasangan calon Presiden dan <br>Wakil Presiden. Secara normatif, Partai Politik diberikan hak oleh Konstitusi namun sejak <br>berlakunya ketentuan mengenai Presidential Threshold, hak konstitusi Partai Politik tersebut <br>tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya. Dengan adanya ketentuan tersebut, Partai Politik <br>dapat kehilangan haknya sebagaimana telah diatur dalam Konstitusi. Kondisi tersebut <br>membuat ketentuan Presidential Threshold bertentangan dengan UUD Negara RI 1945.</p> Jemmy Leviza Pardede, Janpatar Simamora Copyright (c) 2023 Nommensen Journal of Constitutional and Administrative Law https://ejournal.uhn.ac.id/index.php/administrative_law/article/view/2424 Thu, 30 Nov 2023 00:00:00 +0000 Gagasan Perubahan Masa Jabatan Presiden Melalui Perubahan Pasal 7 UUD 1945 https://ejournal.uhn.ac.id/index.php/administrative_law/article/view/2425 <p>Dalam sejarah ketatanegaraan Indonesia permasalahan mengenai masa jabatan Presiden dan <br>perubahan UUD 1945 bukanlah hal yang baru terjadi. Isu hukum yang terjadi dewasa ini <br>mengenai gagasan perubahan masa jabatan Presiden pada dasarnya mengandung dua <br>permasalahan utama yaitu berkaitan dengan ketentuan mengenai masa jabatan Presiden <br>yang telah ditentukan dalam Pasal 7 UUD 1945 serta berkaitan pula dengan perubahan UUD <br>1945. Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti dan membahas mengenai masa jabatan <br>Presiden yang telah diatur didalam Pasal 7 UUD 1945 dan mengkaji mengenai prosedur dan <br>proses perubahan UUD 1945 guna memperoleh hasil yang dapat menjawab isu hukum yang <br>sedang terjadi tentang gagasan perubahan masa jabatan Presiden melalui perubahan pasal 7 <br>UUD 1945 yang diusulkan secara langsung oleh rakyat. Penelitian ini menggunakan metode <br>penelitian hukum normatif yang meliputi pendekatan historis, pendekatan konseptual dan <br>pendekatan perundang-undangan, dengan penelitian yang bersifat deskriptif analisis, <br>menggunakan data sekunder yang kemudian disajikan dalam bentuk uraian yang sistematis dan terstruktur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa prinsip konstitusionalisme haruslah <br>ditegakkan berkenaan dengan isu hukum yang sedang terjadi yaitu gagasan perubahan Pasal <br>7 UUD 1945 serta proses dan prosedur perubahan UUD 1945 untuk menjaga tegaknya <br>konstitusionalisme melalui hubungan yang terjadi antara rakyat dan pemerintah, dalam <br>ruang lingkup isu hukum yang terjadi.</p> Josua Hutajulu, Janpatar Simamora Copyright (c) 2023 Nommensen Journal of Constitutional and Administrative Law https://ejournal.uhn.ac.id/index.php/administrative_law/article/view/2425 Thu, 30 Nov 2023 00:00:00 +0000 Implikasi Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 14/PUU- XI/2013 Terhadap Pemilihan Serentak di Indonesia https://ejournal.uhn.ac.id/index.php/administrative_law/article/view/2426 <p>Implikasi Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 14/PUU-<br>XI/2013 Terhadap Pemilihan Serentak di Indonesia putusan Mahkamah Konstitusi ketentuan pasal-pasal tersebut dinyatakan bertentangan <br>dengan UUD NRI 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat.</p> Jesica Sipayung, Hisar Siregar Copyright (c) 2023 Nommensen Journal of Constitutional and Administrative Law https://ejournal.uhn.ac.id/index.php/administrative_law/article/view/2426 Thu, 30 Nov 2023 00:00:00 +0000