HUBUNGAN BENTANG DAN GAYA PRATEGANG DENGAN NILAI PADA SERAT BAWAH NOL (f’b = 0) (STUDI LITERATUR)
Keywords:
Lendutan, Bentang, TeganganAbstract
Sistem prategang mengubah beton yang getas menjadi bahan elastis dimana beton tidak mampu menahan kuat tarik tetapi kuat terhadap tekan. Pada umumnya, baja mutu tinggi yang ditarik sedemikian rupa membuat beton yang getas dapat memikul tegangan tarik. Dari konsep inilah lahir kemungkinan tidak ada tegangan tarik pada beton. Beton prategang didefinisikan sebagai beton yang telah diberikan dengan jumlah dan distribusi tegangan internal yang memungkinkan untuk menahan jumlah tegangan yang disebabkan oleh beban eksternal seperti yang direncanakan. Penelitian ini merupakan studi literatur dengan menggunakan metode kombinasi beban dalam menganalisa permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini. Data yang direncanakan seperti mutu beton 40 MPa, panjang bentang 12 m; 16 m; 18 m; 20 m; 24 m; 28 m; 32 m, dimensi penampang h = L/20 dan b = h/2, berat isi beton 2,4 T/m3, beban hidup bergerak terpusat 18.000 Kg, beban hidup merata 450 Kg/m, selimut beton 10 cm dan modulus elastisitas. Dari hasil analisa yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa hubungan bentang dengan lendutan adalah melengkung kebawah dan hubungan bentang dengan gaya prategang adalah berbanding lurus serta hubungan bentang dengan tegangan serat atas adalah berbanding terbalik.