ANALISA METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BETON PADA POWERHOUSE (STUDI KASUS : PLTA ASAHAN NO. 3)

Authors

  • Yetty Riris Saragi Universitas HKBP Nommensen
  • Surta Ria N Panjaitan Universitas HKBP Nommensen
  • Meisy Enjel Simanullang Universitas HKBP Nommensen

Keywords:

powerhouse, produktivitas, produksi

Abstract

Powerhouse merupakan bangunan utama tempat pengoperasian dan generator yang berada di bawah tanah pada kedalaman kurang lebih 500 meter. Untuk penggalian pembuatan powerhouse digunakan pengerjaan ekskavasi dengan metode blasting atau menggunakan bahan peledak. Material alam hasil blasting yang dapat digunakan sebagai bahan utama pembuatan beton dan bahan tambahan pada pencampuran beton. Tujuan dari penelitian ini mengetahui metode pelaksanaan pekerjaan pengecoran pada proyek pembangunan powerhouse underground, mengetahui alat berat yang digunakan dalam pekerjaan pengecoran di underground (terowongan bawah tanah).  Alat berat yang digunakan dalam proses pengecoran powerhouse PLTA Asahan No. 3 yaitu excavator, mixer truck, concrete pump, dump truck volvo dan concrete vibrator. Nilai slump beton yang diperoleh sebesar 13 cm. Berdasarkan analisa daya dukung pembahasan telah diperoleh produktivitas truck concrete pump yaitu sebesar 0,521 m3/menit. Produktivitas dump truck volvo jenis Eulid R60 dengan kapasitas per siklus 24,24 m3 maka diperoleh total produksi 64,41 BCM/jam, dan truck jenis tarex TA40 diperoleh total produksi 24,89 BCM/jam. Produktivitas excavator PC 1800 diperoleh sebesar 418,80 BCM/jam dan excavator PC 300 diperoleh sebesar 128,47 BCM/jam. Sesuai dengan analisa proses pengerjaan pengecoran yang telah dilakukan pada proyek PLTA Asahan No. 3 produktivitas alat berat yang digunakan memenuhi kebutuhan proyek.

Downloads

Download data is not yet available.

Published

2023-11-29 — Updated on 2024-02-19

Versions