Pembuatan Kompos Dari Sampah Rumah Tangga dan Sampah Kota

Authors

  • Rahmaniah Universitas Pembinaan Masyarakat Indonesia
  • Roswita Oesman Universitas Pembinaan Masyarakat Indonesia
  • Nunti Sibuea Universitas Pembinaan Masyarakat Indonesia
  • Siti Aisyah Institut Teknologi Sawit Indonesia
  • Sinta Diana Politeknik Mandiri Bina Prestasi

DOI:

https://doi.org/10.51622/pengabdian.v5i1.2027

Keywords:

kompos, sampah, rumah tangga, pupuk

Abstract

Kompos adalah produk mikrobia yang mengubah bahan organik dan menghasilkan kompos dengan nisbah C/N yang rendah. Mengaktifkan kegiatan mikrobia untuk mempercepat proses dekomposisi bahan organik dikenal sebagai pengomposan. Di sana ada bakteri, jamur, dan jasad renik lainnya. Bahan baku kompos ini terdiri dari jerami, sampah kota, limbah pertanian, kotoran hewan dan ternak, serta sampah rumah tangga. Kompos membantu memperbaiki struktur tanah dan menyediakan zat makanan yang diperlukan tumbuhan. Dengan banyaknya bahan baku, terutama sampah perkotaan, dan teknologi pengomposan yang tepat, kompos adalah alternatif pengolahan limbah padat organik yang dapat digunakan di Indonesia. Proses pengomposan akan menghasilkan panas karena aktivitas mikroba, yang terkait erat dengan kelengasan. Kelembaban yang cukup, baik basah maupun kering, sangat memengaruhi aktivitas dan kehidupan mikrobia. Aerasi timbunan terkait erat dengan kelengasan. Bakteri yang terlalu anaerob mati atau terhambat pertumbuhannya karena aerasi. Disarankan agar temperatur tidak terlalu tinggi (60oC). Sebagian besar, proses pengomposan menghasilkan asam-asam organik, yang mengakibatkan penurunan pH, efek netralisasi kemasaman, dan neutralisasi kemasaman, yang sering dilakukan dengan membuat bahan pengapuran. Studi tentang limbah dari manajemen limbah di pusat pengelolaan limbah dan tempat penghapusan limbah dapat membantu mengurangi limbah ekonomi dan menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk pengurusan limbah, dengan demikian mempromosikan kesehatan masyarakat dan lingkungan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Banjarnegarakab. 2016. Kabupaten Banjarnegara. http://www.banjarnegarakab.go.id/. Diakses tanggal 05 Agustus 2023.

Firmansyah. MA. 2017. Teknik Pembuatan Kompos. Kalimantan Tengah: Peneliti di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP). Jurnal Pelatihan Petani Plasma Kelapa Sawit: 1-19.

Matenggomena MF. 2013. Pemanfaatan Sampah Rumah Tangga Untuk Budidaya Tanaman Sayuran Organik Di Pekarangan Rumah. Agroinovasi Edisi 17-23 April 2013 No.3503 Tahun XLIII Badan Litbang Pertanian.

Setyorini, D., Rasti S., dan Ea Kosman A. 2006. Kompos. Bogor: Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

SMAN I Sukorejo. 2021. Membuat Kompos Dari Sampah Organik. https://www.sman1sukorejo.sch.id/read/12/proses-pembuatan-pupuk-kompos. Diakses tanggal 20 Juli 2023.

Suhastyo, AA. 2010. Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pelatihan Pembuatan Pupuk Kompos. Jurnal Nasional JPPM LPIP UMP. 1(2): 63-68. https://jurnalnasional.ump.ac.id/index.php/JPPM/article/view/1425. Diakses tanggal 11 Agustus 2023.

Suwatanti EPS & Widyanigrum P. 2017. Universitas Negeri Semarang. Pemanfaatan MOL Limbah Sayur Pada Proses Pembuatan Kompos. Jurnal MIPA. 40(1): 1-6.

Widarti BN, Wardhini WK & Sarwono E. 2015. Pengaruh Rasio C/N Bahan Baku pada Pembuatan Kompos dari Kubis dan Kulit Pisang. Jurnal Integrasi Proses. 5(2): 75-80.

Widikusyanto MJ. 2015. Membuat Kompos Dengan Metode Takakura. Cilegon. https://www.researchgate.net/profile/Muhammad-Widikusyanto-2/publication/324672801_MEMBUAT_KOMPOS_DENGAN_METODE_TAKAKURA_. Diakses tanggal 25 Agustus 2023.

Widiyaningrum & Lisdiana. 2015. Efektivitas Proses Pengomposan Sampah Daun Dengan Tiga Sumber Aktivaror yang Berbeda. Rekayasa 13(2): 107-113.

Published

2024-02-02

How to Cite

Rahmaniah, Oesman, R. ., Sibuea, N. ., Siti Aisyah, & Sinta Diana. (2024). Pembuatan Kompos Dari Sampah Rumah Tangga dan Sampah Kota. Jurnal Visi Pengabdian Kepada Masyarakat, 5(1), 205 - 212. https://doi.org/10.51622/pengabdian.v5i1.2027