EVALUASI PENGGUNAAN EXTENDER YANG BERBEDA DALAM PROSES PENGENCERAN SEMEN BABI
DOI:
https://doi.org/10.51622/vsh.v4i1.1914Keywords:
motilitas, viabilitas, abnormalitas, sperma babiAbstract
Pengencer semen babi telah banyak diteliti dan dikembangkan untuk mendukung program Inseminasi Buatan (AI). Dalam proses pengenceran semen babi, tersedia berbagai macam pengencer dengan berbagai merk dan harga di pasaran. Dalam memilih pengencer ini, kandungan nutrisi dan daya simpan menjadi pertimbangan. Beberapa pengencer yang tersedia perlu diketahui kualitasnya dalam menjaga kualitas sperma babi. Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan uji coba terhadap berbagai produk pengencer semen babi yang beredar di pasaran. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan empat ulangan. Perlakuan yang diuji pada penelitian ini adalah penggunaan pengencer MIII, Biopig, Semenlife dan VIM. Pengencer dilarutkan dalam aquades sesuai dengan instruksi dari produsen pengencer. Semen babi yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari babi jenis Yorkshire. Parameter yang diukur pada penelitian ini adalah motilitas, viabilitas dan abnormalitas spermatozoa. Pengamatan dilakukan 12 jam setelah pengambilan semen segar. Data yang diperoleh diolah dengan analisis varians (ANOVA) menggunakan Software SAS 9.1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pengencer yang berbeda tidak memberikan pengaruh nyata (P>0,05) terhadap motilitas, kelainan dan viabilitas sperma babi yang disimpan selama 12 jam. Motilitas dan viabilitas sperma pada penelitian ini tidak berbeda dengan penelitian sebelumnya, namun abnormalitas sel sperma hampir dua kali lebih tinggi dibandingkan penelitian sebelumnya. Meskipun demikian, pengencer Semenlife menunjukkan motilitas dan abnormalitas yang lebih baik.
Downloads
References
Afriantini, R. I. 2012. Teknik Koleksi dan Evaluasi Semen pada Hewan. Institut Pertanian Bogor Press. Bogor
Badan Standarisasi Nasional (BSN). 2014. Standar Nasional Indonesia. Badan Standardisasi Nasional, Jakarta. SNI 4869.3: 2014
Baku, A., Dethan AA., Tahuk PK. 2022. kualitas semen babi landrace dalam pengencer semen sitratkuning telur yang ditambah glukosa dengan konsentrasi berbeda. J.Trop.Anim.Sci.Technology; 4 (1): 42-55
Gadea J. 2003. Semen extenders used in the artificial insemination of swine. Spanish J of Agri Research 1 (2) : 17-27.
Garner, DL, Hafez, ESE. 2000. Spermatozoa and seminal plasma. In: Hafez B. Hafez ESE, editor. Reproduction in Farm Animals. 7th Ed. Philadelphia (US): Lippincott Williams and Wilkins. p 96-109.
Kurniasih, I. 2016. Daya hidup spermatozoa babi dalam pengencer miiii ® ditambah dengan kuning telur dan gliseroldisimpan pada suhu 5 °c dan 18 °c. Skripsi Fakultas Kedokteran Hean. Institut Pertanian Bogor.
Kaka, A. 2020. Karakteristik dan Daya Fertilitas Spermatozoa Babi Peranakan Landrace. JPI Vol. 22 (3): 277-283; DOI: 10.25077/jpi.22.3.277-283.2020
[SAS] Statistical analysis software. 2000. SAS 9.1 help and documentation. SAS Institute inc. USA.
Robert VK. 2006. Semen processing, extending and storage for artificial insemination in swine. Dep. of Animal Science University of Illinois.
Sihombing DTH. 1996. Ilmu Beternak Babi. Gajah Mada University Press: Yogyakarta.
Steel RGD, Torrie JH. 1995. Prinsip dan prosedur statistik: Suatu pendekatan biometrik. Sumantri B, penerjemah. Jakarta (ID): Gramedia Pustaka Utama.
Sumardani NLG. 2007. Viabilitas dan Fertilitas spermatozoa dalam modifikasi pengencer BTS dan Zorlesco dengan penyimpanan berbeda dalam rangkaian inseminasi buatan pada babi. [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Sumardani NLG. , L. Y. Tuty., P. H. Siagian. 2008. Viabilitas Spermatozoa Babi dalam Pengencer BTS (Beltsville Thawing Solution) yang Dimodifi kasi pada Penyimpanan Berbeda. Media Peternakan, Agustus 2008, hlm. 81-86; ISSN 0126-0472
Published
How to Cite
Issue
Section
Copyright (c) 2023 parsaoran Silalahi, Mangonar Lumbantoruan, Agatha Cristie Tarigan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.